Rabu, 29 Juli 2009

UTS Smt II t.a. 2008/2009 (Take Home)

MATA KULIAH ‎: FILSAFAT ILMU‎
JURUSAN/SEMESTER ‎: PERBANDINGAN AGAMA/II‎
DOSEN ‎: AHMAD ZAINUL HAMDI‎
MAHASISWA ‎: DHANI F. A.


Soal

1.‎ Menurut anda, apakah ada kebenaran wahyu yang bersifat mutlak? Jelaskan!‎
2.‎ Apakah yang disebut sebagai benar? Jelaskan berdasarkan kriteria kebenaran!‎
3.‎ Kaitkan kriteria kebenaran yang anda gunakan untuk menjawab nomor 2 dengan tiga aliran ‎utama dalam epistemologi!‎
4.‎ Apakah ilmu tentang ketuhanan (teologi) bisa dianggap sebagai ilmu pengetahuan? Jelaskan!‎

Jawaban

1.‎ Tidak, karena wahyu, Tuhan dan agama adalah bersifat keyakinan. Jadi tinggal bagaimana ‎seseorang bisa menyikapinya, sebagaimana menurut kita yang beragama Islam, bahwa agama ‎Islam adalah yang paling benar, akan tetapi bagi mereka yang beragama kristen akan ‎menganggap dan menyatakan bahwa kristen adalah yang paling benar. Dan itu semua hanya ‎bersifat keyakinan dan pilihan saja bagi kita untuk dijadikan pegangan atau keyakinan.‎
2.‎ Menurut teori korespondensi, kebenaran adalah yang berkesesuaian dengan fakta, yang ‎berselaras dengan realitas, yang serasi (correspondens) dengan situasi aktual. Contoh: “Dhani adalah mahasiswa jurusan PA semester II t.a. 2008/2009”. Pernyataan itu benar ‎karena Dhani memang mahasiswa jurusan PA semester II t.a. 2008/2009. ‎Kebenarannya terletak pada hubungan antara pernyataan dan kenyataan. ‎
Menurut teori koheren, kebenaran adalah kebenaran yang didukung. Maksudnya adalah suatu ‎pernyataan yang didukung dan diakui oleh orang banyak. Dan pernyataan yang dinyatakan ini ‎tahan uji dengan teori-teori baru (pernyataan kebenaran) sesudahnya. Contoh: “3 X 3 = 32 = 9 ‎‎(tiga kali tiga sama dengan tiga kuadrat sama dengan sembilan)” pernyataan ini benar dan ‎diakui oleh orang banyak dan hingga detik ini tidak ada yang menyangkal pernyataan ini, maka ‎pernyataan ini benar (karena didukung oleh orang banyak dan tahan uji/verivikasi).‎
Menurut teori pragmatisme, sesuatu yang benar adalah sesuatu yang berdampak positif bagi ‎manusia. Adapun batu ujian kebenaran dari teori pragmatisme ini adalah kegunaan, dapat ‎dikerjakan, akibat atau pengaruhnya yang memuaskan. Contoh: Tuhan dalam agama menurut ‎penganut teori pragmatisme, kebenarannya bukan terletak pada keberadaan Tuhan yang ‎disembah dalam agama, melainkan dampak/efek dari Tuhan dalam agama yang positif bagi ‎kehidupan manusia, sebab dengan adanya agama kehidupan manusia akan berlangsung secara ‎tertib dan jiwanya akan tenang.‎
3.‎ Tiga aliran utama dalam epistemologi adalah: empirisme, raiolnalisme, dan kritisisme. ‎
Empirisme adalah aliran yang berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi ‎sumber pengetahuan, baik pengalaman yang batiniah maupun yang lahiriah dan akal (rasio) ‎bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang diterapkan ‎dalam aliran ini adalah metode induksi, dan menganut teori kebenaran korespondensi. Tokoh ‎aliran ini antara lain: John Locke, dan David Hume
Rasionalisme adalah aliran yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan ‎yang dapat dipercaya adalah rasio (akal) dan pengalaman hanya dapat dipakai untuk ‎meneguhkan pengetahuan yang didapatkan oleh akal. Metode yang diterapkan dalam ‎empirisme adalah metode deduktif, dan menganut teori kebenaran koherensi. Tokoh dari aliran ‎ini antara lain: Rene Descrates, dan Plato.‎
Kritisisme adalah adalah perpaduan dari aliran empirisme dan rasionalisme yang berpendapat ‎bahwa kebenaran adalah sesuatu yang memiliki efek positif bagi kehidupan manusia, aliran ini ‎menganut teori kebenaran pagmatisme. Tokoh dalam aliran ini antara lain: Immanmuel Kant.‎
4.‎ Sebuah ilmu paling tidak harus memiliki obyek formal (metode) dan obyek material (yang ‎dapat diindrai). Selain itu akan disebut ilmu pengetahuan manakala terdiri dari gabungan rasio ‎‎(akal) dan data indrawi. Dan ilmu pengetahuan haruslah obyektif dan verivikatif. Teologi ‎mempunyai obyek material yaitu Tuhan, yang mana Tuhan ini sebenarnya hanya berlaku bagi ‎mereka yang percaya (yakin – keyakinan), maka untuk verivikasinya akan kesulitan, dan tidak ‎semua orang bisa melakukannya karena Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat diindrai, ‎sehingga belum bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan (karena tidak memenuhi persyaratan ‎untuk menjadi ilmu pengetahuan – obyek materialnya tidak dapat diindrai).‎


Ini hanya jawaban saya sendiri saja dan pada kenyataannyan dalam mata kuliah ini saya mendapat nilai yang memuaskan.Ok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar